Daerah Jawa Barat terdiri dari beberapa kota dan kabupaten yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Setiap daerah memiliki daya tarik tersendiri mulai dari ragam makanan, budaya dan keseniannya. Provinsi yang mayoritas ditempati oleh suku Sunda ini sebagian besar tinggal di daerah pegunungan, sehingga berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan masyarakatnya.
Bagi siapa saja yang berkunjung ke daerah Jawa Barat tentunya sudah mengenal masyarakat parahyangan yang ramah. Kehidupan masyarakatnya masih dituntut untuk mematuhi berbagai nilai budaya yang berlaku di kehidupan sosialnya. Selain budayanya yang menarik, Jawa Barat juga terkenal memiliki berbagai jajanan tradisional yang lezat. Rasanya akan terasa kurang apabila berkunjung ke tanah Sunda tanpa mencicipi kulinernya yang nikmat.
Mengenal Jajanan Tradisional Jawa Barat
Jajanan tradisonal menjadi salah satu kuliner menarik yang sayang apabila dilewatkan. Variannya sangat beragam, terbuat dari bahan yang beragam dan rasa yang lengkap seperti manis, asin, pedas dan gurih. Semua jajanan itu bisa dinikmati dengan harga yang terjangkau. Beberapa jajanan tradisional Jawa Barat mudah ditemukan di beberapa tempat. Namun ada juga yang sudah jarang dijual di pasaran.
1. Cilok
Jajanan tradisonal yang pertama dan paling banyak ditemukan di hampir setiap daerah di Jawa Barat yaitu cilok. Makanan satu ini terbuat dari aci, bentuknya mirip dengan bakso, dan dilengkapi dengan bumbu pelengkap, yaitu sambal kacang. Kita bisa menemukan berbagai jenis cilok. Ada yang diisi dengan daging, lemak, potongan telur atau polos alias tidak ada isinya.
Nama cilok sendiri berasal dari singkatan dalam bahasa Sunda yaitu aci dicolok. Jajanan tradisional ini biasanya dijual oleh pedagang kaki lima, baik menggunakan gerobak dorong atau sepeda motor. Kita bisa mudah menemukan cilok di sekitar pasar atau sekolah-sekolah.
2. Bandros
Selain cilok, bandros merupakan jajanan tradisional yang mudah ditemukan di setiap daerah Jawa Barat. Kuliner yang satu ini sebenarnya berasal dari daerah Sukabumi, tetapi kini sudah bisa ditemukan di banyak tempat di Jawa Barat.
Kue tradisional ini terbuat dari campuran tepung beras, santan dan kelapa parut. Bentuknya mirip dengan kue pukis, karena dibuat dengan cetakan yang sama. Hanya bedanya rasa pukis manis, sedangkan kue bandros rasanya gurih. Untuk yang senang rasa manis, bandros bisa dimakan dengan taburan gula di bagian atasnya.
3. Leupeut
Apabila ada yang ingin makan jajanan tradisional yang mengenyangkan, bolehlah memilih leupeut. Jajanan yang satu ini terbuat dari beras atau ketan yang dibungkus menggunakan daun pisang atau daun kelapa yang dilipat lalu diikat. Varian isi yang ada di leupeut ada ayam suwir, oncom atau kacang.
Bentuknya sekilas mirip dengan lontong. Rasanya pun mirip. Hanya bedanya leupeut ini dibungkus daun pisang dengan cara dilipat dan ukurannya pun kecil dibandingkan dengan lontong.
sumber: cookpad.com |
4. Awug
Salah satu jajanan tradisonal Jawa Barat yang melegenda yaitu awug. Makanan tradisional ini terbuat dari tepung beras dan kelapa yang dikukus dengan campuran gula merah. Bentuknya mirip dengan kue putu. Hanya bedanya awug dibuat dengan ukuran besar dan dikukus dalam wadah berbentuk kerucut seperti nasi tumpeng. Rasanya manis legit dan lebih nikmat apabila disantap dalam keadaan hangat.
5. Colenak
Jajanan satu ini berbahan dasar dari singkong yang dibuat jadi tape atau peuyeum. Tape diolah dengan cara dibakar. Cara menyantapnya yaitu dengan cara dicocolkan pada gula merah cair yang sudah dicampur dengann parutan kelapa. Itulah alasannya makanan ini dinamakan colenak, karena cara makannya dengan dicocol enak pada parutan kelapa dan gula merah.
6. Cireng
Satu lagi jajanan tradisional khas Jawa Barat yang terbuat dari aci yaitu cireng. Dinamakan cireng karena merupakan singkatan dari aci digoreng. Bahan utama makanan ini adalah tepung tapioka. Cireng sudah dikenal sejak tahun 70-an. Dijajakan oleh pedagang di berbagai wilayah di Jawa Barat. Banyak yang menyukai cireng karena teksturnya garing di luar dan kenyal di dalam dengan rasanya yang gurih.
Dalam perkembangannya, makanan ini banyak dikreasikan. Dulu hanya dijual dalam bentuk pipih dan ditambah dengan bumbu kacang. Namun sekarang sudah banyak dimodifikasi. Tidak hanya berbentuk pipih, kini kita bisa menemukan cireng dalam bentuk bulat, lonjong, segitiga atau menyerupai kue pastel.
Tidak hanya bentuknya yang dimodifikasi, kini adonan cireng diisi dengan berbagai macam bahan seperti ayam, sosis, daging sapi hingga keju. Bahan cocolannya pun tidak hanya bumbu kacang saja, kini ada cireng sambal goang atau cireng bumbu rujak.
7. Combro
Alternatif jajanan tradisional khas Jawa Barat berikutnya yaitu combro. Kulineran yang satu ini berbahan dasar dari singkong dan diisi dengan oncom. Arti combro sendiri yaitu oncom di jero (ada oncom di dalam). Singkong diolah dengan cara dihaluskan, kemudian dibentuk bulat dan diberi isian omcom di dalamnya.
Cita rasa combro unik karena garing di luar dan lembut di bagian dalamnya. Siapa saja yang senang dengan makanan pedas, bisa memilih combro dengan isian oncom pedas.
8. Burayot
Bagi yang sudah penah berkunjung ke Kota Garut atau tinggal di sana, makanan manis yang satu ini pastinya sudah tidak asing lagi. Kita bisa menemukan burayot di sepanjang jalan di beberapa kecamatan di Kabupaten Garut seperti Kadungora, Leles dan Wanaraja. Penamaan burayot diambil dari bahas Sunda yag artinya begelantungan. Dan memang kita akan menemukan kue tradisional ini dijual dengan cara digantung.
sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id |
Bahan baku kue tradisional ini terbuat dari tepung beras, gula merah dan minyak kelapa. Rasanya manis dan gurih. Bentuknya bulat lonjong, di bagian ujungnya sedikit keriput, dan berwarna cokelat. Banyak varian rasa burayot yang dapat kita nikmati seperti cokelat, jahe, wijen, keju, dan kacang tanah.
9. Gurandil
Bentuk dan rasa kue gurandil mirip dengan kue cenil. Terbuat dari tepung tapioka yang dibentuk bulat-bulat kecil dan diberi pewarna yang menarik seperti merah muda dan hijau. Cara mengolah jajanan tradisional ini yaitu dikukus dan disajikan dengan parutan kelapa. Rasanya manis dan gurih.
10. Bala bala
Bala-bala ini merupakan jajanan tradisional Jawa Barat yang paling banyak ditemukan di sudut kota selain cilok dan cireng. Hampir di setiap pelosok sangat familiar dengan bala-bala. Untuk masyarakat di luar Jawa Barat, jajanan ini sering disebut bakwan karena adonannya sama. Hanya berbeda pada teknik memasaknya saja.
Bala-bala terbuat dari tepung dengan campuran sayuran seperti kol, wortel, dan daun bawang. Tidak seperti bakwan yang dicetak saat digoreng, bala-bala digoreng tanpa cetakan. Sehingga bentuknya tidak beraturan. Bala-bala lebih nikmat dikonsumsi hangat-hangat dengan cabai rawit atau cocolan saos.
Itulah 10 jajanan tradisional khas Jawa Barat yang sebaiknya tidak dilewatkan saat wisata kuliner di daerah parahyangan. Sebenarnya masih banyak lagi jajanan khas Jawa Barat yang bisa kita nikmati. Seperti misalnya tahu sumedang, surabi, dodol, dan makanan lezat lainnya.
Sempatkan diri sobat untuk menikmati jajanan khas Jawa Barat dan jangan lupa juga untuk membawanya sebagai oleh-oleh untuk teman dan keluarga.
Baca juga: makanan tradisional khas Jawa Barat
Selamat berwisata kuliner!
Have a nice day
17 Komentar
Wah...semua aku sukaaak. Sering nemunya di pasar tradisional nih. Di Pasar Palasari ada langganan awug & gurandil. Bisa milih di kasih gula pasir atau kinca...Hum...jadi ngences nih...
BalasHapusBala bala kalo di Jatim namanya Ote Ote, teh Nuul kalo Gurandil di sini mungkin namanya lupis ya, dan terakhir leupeut mirip Lemper tapi nggak ada kacangnya.
BalasHapusTapi jajanan tradisional Jawa Barat ini sudah banyak ragamnya di Surabaya sini, nyari Cireng dan Cilok mudah banget sekarang.
Jajanan tradisional Jabar banyak yang telah go nasional ya, Mbak. Cilok, cireng, seblak sudah nge-hits disukai semua orang. Beberapa jajan tradisional di atas ada juga di Solo, beda nama saja. Yang pasti semua enak.
BalasHapusWah beberapa jajanan di atas, nggak asing juga di Jawa Timur. Semoga kalo ada kesempatan ke Jawa Barat bisa nyobain berbagai jajanan tradisional sana. Penasaran sih sama combro, hehe
BalasHapusSuka banget makanan tradisional gini. Tapi ada beberapa jajanan yang disebutkan di atas yang belum pernah kutemui di tempatku.
BalasHapusPenasaran sama gurandilnyaa >.< pengeen hahaha.. soalnya di sini keknya blm adaa sih. di antara semua itu yg paling sering tau dan sering kumakan adalah cireng! hahaha
BalasHapusSebagai orang yang besar di lingkungan sunda, fix sih bala bal sunda ter the best! Nggak ada lawannya dari daerah lain pun hehe
BalasHapusSaya hampir semua pernah coba, Mbak. karena memang banyak juga yang jual di luar jawa barat. Kayak bala-bala itu ternyata bakwan.Terus di kebumen juga ada awug. hanya dibungkus daun pisang dan ukurannya kecil. Kalau di Jawa barat kan, bentuknya kayak gunung, kalau ada yang beli, tinggal diiris-iris.
BalasHapussemuanya enak dan menggoda selera. jadi kebayang euy hujan hujan gini. berasa pengen nyari penjualnya langsung. Tapi udah pasti ngga nemu sih, jadi apakah bikin sendiri? beberapa nama terlihat mudah dibuat sendiri
BalasHapusSemua jajanan khas Jawa Barat ini rasanya enaakkk~
BalasHapusaku suka semua dan cocok dimakan kapan aja.. Apalagi pas ujan tuh paling enak ngemilin bala-bala angeuutt ama cengek dan minumnya teh hangat. Uwwuu~
Leupeut ini sama dengan lemper gak sih? sepintas kayaknya mirip banget ya, mungkin namanya aja yang beda ya.
BalasHapushmm, cilok dan bala-bala itu udah terkenal banget ya dan udah bisa didapatkan di mana aja sih ya :)
Aku paling suka cilok⚽, ditambah lagi ada langganan yg setiap hari aku beli. Emang cilok itu bkin mood naik, gda bosennya aku jajan cilok tiap hari
BalasHapusnamanya tuh lucu-lucu hehe.. dan kayanya hampir semua nama jajanan sunda tuh singkatan ya hehe
BalasHapusRasanya pasti bakal jadi petualangan kuliner yang seru banget, apalagi di daerah Jawa Barat yang punya keunikan sendiri dalam setiap hidangannya. Makin penasaran pengen jalan-jalan ke sana buat cobain semua jajanan khasnya, dan pastinya nggak lupa buat bawa pulang buat keluarga! 🤤🍴✨
BalasHapusWaw, beberapa jajanan di atas memang sangat menggugah selera. Namun saya baru mencoba beberapa saja, karena memang di sini tidak begitu populer. (April)
BalasHapuswaw, liat fotonya aja kek nikmat sekali kak, jadi penasaran pengen nyobain burayot sama gurandil itu, soalnya masih terasa asing dan emang belum pernah icip-icip juga, he
BalasHapusWah saya kalo goreng bakwan tanpa cetakan. Berarti sebetulnya saya bikin bala-bala donk 😅 Salam.
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar ya...