Kenali Pneumonia Pada Anak

Masalah gangguan kesehatan yang paling sering menyerang anak-anak adalah salah penyakit saluran pernapasan. Terutama di musim penghujan yang sering terjadi di Indonesia.

Selama menjadi ibu dari dua orang anak, sudah tidak terhitung berapa kali anak mengalami batuk. Sejak kecil hingga remaja, biasanya anak-anak batuk disebabkan karena perubahan iklim atau tertular dari orang lain. Selain faktor cuaca, biasanya batuk menyerang anak-anak karena ada infeksi saluran pernapasan, alergi, asma atau masuknya benda asing.

Kenali Pneumonia Pada Anak

Pneumonia pada Anak

Salah satu gejala batuk pada anak berhubungan dengan penyakit pneumonia. Apakah pneumonia itu?
Pneumonia merupakan infeksi paru yang disebabkan oleh infeksi campuran, jamur, bakteri atau virus. Namun yang paling banyak menyebabkan pneumonia adalah bakteri.

Apa Penyebab Pneumonia?

Melansir tulisan dr. Rendi Aji Prihaningtyas dalam buku Deteksi dan Cepat Obati 30+ Penyakit yang Sering Menyerang Anak, ada beberapa penyebab pneumonia yang biasa ditemukan.

Di negara berkembang terdapat 30-50% kasus pneumonia pada anak disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumonia (pneumococcus). Ada juga bakteri yang menyebabkan kasus pneumonia hingga 30% yaitu haemophilus influenza type B (Hib). Bakteri ini selain memicu pneumonia juga dapat menyebabkan meningitis (infeksi selaput otak).

Selain bakteri, pneumonia juga dapat disebabkan oleh virus. Respiratory syncytial merupakan virus yang paling banyak menyebabkan pneumonia, dan biasanya menyerang anak pra sekolah. Sedangkan penyebab pneumonia paling banyak ditemukan pada bayi dengan HIV positif yaitu pneumocystis jiroveci

Gejala Pneumonia Pada Anak

Apabila anak mengalami batuk yang disertai dengan sesak napas, orang tua mesti waspada. Bisa jadi itu merupakan tanda anak terkena pneumonia.

Hal pertama yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kemungkinan terburuk akibat pneumonia pada anak yaitu mengenali kondisi anak sedini mungkin. Ketika anak mengalami sesak napas, napasnya cepat dan dinding dada terlihat tertarik ke dalam merupakan tanda penting pneumonia yang harus diperhatikan oleh orang tua.

Selain tanda batuk dan sesak napas, biasanya pneumonia juga menimbulkan demam, lemas, nafsu makan berkurang, gangguan pada saluran pencernaan seperti diare, muntah, dan nyeri kepala.
Apabila frekuensi batuk anak terlihat sering dengan sesak napas dan gejala lainnya, sebaiknya bawa anak berobat ke dokter.

Cara Pencegahan Pneumonia Pada Anak

Untuk memastikan anak terkena pneumonia sebenarnya bisa dilihat dari kondisi anak, keluhan yang dialami anak, dan hasil pemeriksaan dokter. Apabila ingin lebih pastinya bisa menggunakan metode pemeriksaan darah. Selain itu bisa juga dilakukan pemeriksaan mikrobiologik untuk mencari kuman penyebabnya.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjangkitnya pneumonia pada anak.
 

1. Pemeriksaan Ibu Hamil

Ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya dan mengonsumsi makanan dan nutrisi yang cukup. Hal ini untuk menjadi supaya bayi tidak lahir dengan berat badan rendah.

2. Menjaga Daya Tahan Tubuh

Memastikan anak cukup beristirahat dan makan makanan bergizi secara teratur supaya daya tahan tubuhnya baik.

3. Cukup Nutrisi

Pastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup. Kondisi kurang gizi dan gizi buruk meningkatkan risiko terjadinya pneumonia. Gangguan gizi dapat menurunkan daya tahan tubuh dan menurunkan fungsi otot pernapasan.

4. Pemberian ASI Eksklusif

Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan melanjutkannya hingga 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif dipercaya dapat mengurangi risiko terserang pneumonia.

5. Hindari Kontak dengan Penderita

Meminimalisir anak kontak dengan penderita ISPA dan pneumonia. Seperti yang telah diketahui bersama, bakteri pada penderita ISPA dan pneumonia bisa menyebar melalui udara.

6. Imunisasi untuk Mencegah Pneumonia.

Imunisasi Hib (Haemophilus influenza type B) dapat mencegah pneumonia yang disebabkan oleh infeksi.

7. Menjaga Kebersihan

Menurut WHO, anak lebih rentan terkena pneumonia apabila anak terpapar dengan polusi udara di dalam rumah seperti asap dapur yang menggunakan bahan bakar kayu. Oleh karenanya penting untuk menjaga kebersihan udara.

8. Menjauhkan Anak dari Asap Rokok

Anak yang terpapar asap tembakau mempunyai angka kuman S. pneumoniae yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak terpapar asap rokok.

9. Menjaga Kebersihan Diri.

Cara yang bisa mencegah terjangkitnya pneumonia pada anak yaitu dengan cara rajin mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.

Artikel terkait: Penyakit Batuk Pilek pada Anak
                         Penyakit Influenza pada Anak
                         Mengenal Asma pada Anak  

Mengatasi Pneumonia Pada Anak

Ketika anak terpapar pneumonia, sebaiknya tidak memberikan obat batuk yang ada di pasaran. Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi, istirahat yang cukup, dan minum yang cukup ketika sakit. Selalu perhatikan kondisi anak, jika anak mengalami gejala sesak napas (napas cepat), atau tanda bahaya lainnya, segera bawa anak ke dokter. Kontrol kembali ke dokter setelah dua hari atau sesuai anjuran dokter.

Pengobatan dan perawatan yang tepat dapat mencegah akibat fatal penyebaran kuman pneumonia ke organ tubuh lainnya, seperti selaput otak, perut, atau jantung.

Semoga bermanfaat.

Posting Komentar

0 Komentar