Demam pada Anak dan Cara Mengatasinya

Demam merupakan penyakit yang paling sering dialami oleh anak terutama mereka yang tinggal di daerah tropis. Kondisi cuaca yang tidak menentu terkadang cuaca panas lalu berubah dingin karena turun hujan membuat suhu tubuh menjadi tidak stabil menimbulkan tubuh mengalami demam.

Demam pada Anak dan Cara Mengatasinya

Seorang anak dikatakan demam apabila suhu badan yang terukur dengan menggunakan termometer menunjukkan suhu lebih dari 38 derajat Celcius. Penyebab demam sendiri akibat dari ketidakseimbangan antara produksi panas dan pengeluaran panas dari tubuh. 

Apa itu Demam?

Menurut dr. Rendi Aji Prihaningtyas dalam bukunya yang berjudul Deteksi dan Cepat Obati 30 Penyakit yang Sering Menyerang Anak, pusat pengatur suhu tubuh ada di otak, yaitu pada bagian hipotalamus. Suhu dasar tubuh manusia yaitu 37 derajat Celcius dengan rentang 1 derajat Celcius. Dan demam sendiri terjadi akibat kenaikan suhu dasar di hipotalamus akibat berbagai macam sebab. Intinya hipotalamus hanya bertugas untuk membuat suhu badan menjadi stabil. 

Ketika suhu tubuh lingkungan lebih rendah, tubuh akan berusaha mengurangi pengeluaran panas dengan cara mengurangi produksi keringat dan meningkatkan pembentukan panas dengan cara menggigil atau otot akan bekerja/berkontraksi sehingga metabolisme tubuh pun meningkat. 

Sebaliknya ketika suhu tubuh lingkungan lebih tinggi, tubuh akan berusaha mengeluarkan panas dengan cara berkeringat, dipancarkan, pelebaran pembuluh darah kulit, kontak, konveksi, dan aliran dari panas ke dingin.

Cara Mengukur Suhu Tubuh 

Untuk mengetahui anak mengalami demam atau tidak, harus dipastikan dengan cara mengukur suhu tubuhnya. Lalu bagaimana cara mengetahui suhu tubuh anak? Berikut ini cara pengukuran suhu tubuh.

1. Mengukur suhu tubuh melalui mulut 

Cara mengukur suhu melalui mulut yaitu dengan mengulum termometer. Menurut dr. Rendi Aji Prihaningtyas, suhu dalam mulut hampir sama dengan suhu anus, tetapi dipengaruhi oleh kecepatan napas dan hanya bisa dilakukan untuk anak yang kooperatif. Adapun pembacaan suhu tubuh melalui mulut, 0,5 derajat celsius lebih rendah dibandingkan dubur.

2. Mengukur suhu tubuh melalui ketiak

Untuk mengetahui suhu tubuh bisa melalui ketiak dengan cara meletakkan bagian ujung termometer yang runcing di bagian tengah ketiak selama 5 menit. Pembacaan suhu tubuh di ketiak 0,8 derajat celsius lebih rendah daripada pembacaan suhu tubuh melalui dubur.

Pengukuran suhu tubuh melalui ketiak ini tidak bisa dilakukan untuk anak kecil karena ketiak mereka masih sempit dan suhunya masih terpengaruh dengan lingkungan.

3. Mengukur suhu tubuh melalui dubur 

Pengukuran suhu tubuh juga bisa dilakukan melalui dubur. Cara mengukurnya yaitu dengan cara memasukan termometer ke dalam dubur sekitar 2-3 cm kemudian rapatkan pantat dan diamkan selama 3 menit. Pengukuran suhu cara ini biasanya dilakukan untuk anak di bawah 2 tahun.

Menurut dr. Rendi, pengukuran suhu melalui dubur ini merupakan cara yang paling akurat karena suhunya mendekati suhu tubuh yang sebenarnya.

Namun ada kekurangan dari metode pengukuran melalui dubur. Apa sajakah kekurangannya?

  1. Memasukkan sesuatu ke dalam dubur bisa menyebabkan luka di sekitarnya dan kontaminasi bakteri jika termometer kurang bersih.
  2. Pengukuran melalui dubur tidak dapat dilakukan pada bayi baru lahir, yang sedang diare, menderita penyakit ganas, atau ada gangguan sistem kekebalan tubuhnya. Adanya darah atau tinja dapat memengaruhi hasil pengukuran suhu tubuh.

4. Mengukur dengan cara meraba

Apabila tidak tersedia termometer, orang tua bisa memperkirakan apakah anak demam atau tidak dengan meraba kulit di bagian tubuh yang banyak mengandung pembuluh darah seperti dahi, tengkuk, dan pipi. Namun hasilnya kurang akurat. Oleh karenanya untuk berjaga-jaga sebaiknya bawa anak ke dokter ketika anak terlihat demam untuk memastikan suhu tubuh anak.

Tindakan Orang Tua Ketika Anak Demam

Demam sendiri merupakaan salah satu cara tubuh mempertahankan dirinya untuk melawan  infeksi, menangkal mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh, dengan cara melakukan perlawanan melalui sel-sel pertahanan tubuh seperti sel darah putih dan makrofag. 
Timbul kekhawatiran pada orang tua ketika melihat anak mereka demam. Namun sebenarnya ada beberapa tindakan pertama yang dapat dilakukan orang tua ketika anaknya demam.

1. Memantau suhu dan kondisi anak

Langkah pertama yang bisa dilakukan orang tua ketika melihat anak demam yaitu melakukan pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan termometer digital dan diukur melalui ketiak.

2. Ajak anak istirahat dan tidur yang cukup

Produksi panas akan meningkat ketika metabolisme tubuh naik. Oleh karenanya ajak anak untuk istirahat dan tidur yang cukup untuk menjaga metabolisme tubuh.

3. Memberi asupan cairan

Saat demam, ada kemungkinan anak akan mengalami dehidrasi, karena untuk mengurangi panas, tubuh melakukan banyak penguapan. Memberi asupan cairan yang cukup dapat membantu menghindari terjadinya dehidrasi dan meningkatkan kadar elektrolit akibat kekurangan cairan.

4. Menghindari pakaian tebal

Saat anak demam sebaiknya jangan memakaikan pakaian yang tebal. Pakaian tebal dapat menghalangi penguapan sebagai cara mengurangi panas badan.

5. Memberikan obat penurun panas

Jika anak mengalami demam tinggi, sebaiknya berikan obat penurun panas. Namun apabila anak masih demam hingga 3 hari maka segera bawa ke dokter.

6. Segera ke dokter

Sebaiknya bawa anak ke dokter apabila demamnya sangat tinggi untuk menghindari kejang. Demam tinggi juga dikhawatirkan merupakan gejala adanya infeksi yang berat pada anak.

7. Waspada dampak lainnya

Apabila demam anak diikuti keluhan mual, muntah, kejang, anak lemas, atau penurunan kesadaran, sebaiknya segera bawa ke dokter.

Itulah beberapa tindakan pertama yang dapat dilakukan oleh orang tua ketika anak mengalami demam. Untuk menghindari komplikasi yang terjadi akibat demam, maka sebaiknya segera periksakan anak ke dokter. Penanganan yang tepat dan cepat dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat. 

Semoga bermanfaat.

Posting Komentar

0 Komentar